Selasa, 16 April 2013

Tri Kurniawan - Okezone



Ilustrasi (Ist)

JAKARTA - Meninggkatnya ABG korban perdagangan perempuan dan anak yang memanfaatkan jejaring sosial menjadi satu keprihatinan lantaran mengancam nasib masa depan penerus bangsa.

Kecenderungan bertambahnya korban prostitusi online ini diakui Kepala Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Hermawan. Menurut dia, penjualan ABG lewat jejaring sosial terus meningkat dari tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan vonis yang dijatuhkan kepada pelaku terbilang masih ringan. Sayangnya, Hermawan tidak merinci data lebih lanjut.

Dia juga mengungkapkan, polisi menemukan beberapa akun yang menunjukkan adanya transaksi prostitusi online. "Tapi belum bisa disebutkan, nanti kalau sudah tertangkap baru akan kami publikasikan," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/1/2011).

Hermawan mengatakan, selain karena vonis ringan, peningkatan ini juga disebabkan mudahnya mengakses situs porno di internet. Inilah yang dimanfaatkan  pelaku untuk menjerat mangsanya.

Sementara itu Kriminolog Universitas Indonesia Erlangga Masdiana mengatakan, tingginya kasus perdagangan perempuan dan anak yang memanfaatkan jejaring sosial semisal facebook, salah satunya diakibatkan kurang pahamnya masyarakat terhadap modus-modus kejahatan tersebut.

Sebab itu, pihak kepolisian diminta mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai modus-modus kejahatan dunia maya, khususnya perdagangan perempuan dan anak. "Masyarakat belum menyadari adanya modus kejahatan melalui telepon maupun internet, sehingga mudah terayu dan terjebak informasi," ungkapnya

Lebih lanjut Erlangga mengatakan, sejalan dengan perkembangan teknologi maka modus dari kejahatan germo pun menyesuaikan. "Dulu si germo datang ke kampung-kampung mencari mangsanya, sekarang mereka menjeratnya melalui jalur informasi di ponsel atau internet," terang dia. 

Selain itu, dimungkinkan ada agen-agen penjual wanita yang memiliki basis data mengenai tempat atau sekolah-sekolah yang banyak terdapat anak gadis cantik-cantik. Mereka ini mendatangi korbannya dan melakukan tipu muslihat dengan bujuk rayu. Karenanya, harus melakukan penyadaran kepada remaja agar tidak menjadi korban sindikat perdagangan perempuan dan anak dengan memaparkan modus-modus kejahatan tersebut.

Seperti diketahui, seorang germo bernama Dede ditangkap di sebuah kamar di Apartemen Puri Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa malam. Polisi juga menangkap Alay (50), yang hendak membeli satu dari tujuh ABG itu. Dede menjual para ABG tersebut dengan harga Rp500 ribu sampai Rp2 juta dengan memanfaatkan ponsel dan jejaring sosial facebook.

Polisi menjerat tersangka dengan pasal 81, 82 dan 88 UU tentang Perlindungan Anak atas tuduhan eksploitasi seksual dan ekonomi serta persetubuhan anak di bawah umur.

0 komentar :

Posting Komentar

Design by Nia | Blogger Theme by kelompok 9